(طريقة القواعد وطريقة الترجمة )
Berbicara tentang b.arab tentu kita tahu yang bahwa Sebagai
salah satu rumpun bahasa,bahasa Arab memiliki karakteristik yang sangat berbeda
dengan bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa lain.Perbedaan karakter tersebut
tentu saja melahirkan metode-metode yang banyak dalam pengajarannya.
Diantara karakteristik bahasa Arab adalah sebagai berikut :
1) Memiliki kosa kata (mufradat) yang sangat banyak disamping adanya
kata-kata yang sinonim (mutaradif)
2) Memiliki sistem gramatika
3) Bahasa Arab mengharuskan pemahaman terlebih dahulu sebelum membacanya
(terkait dengan kemahiran membaca). Dengan kalimat lain “seseorang harus lebih
dahulu mengetahui konteks sebelum membaca teks”.
Asal usul metode grametika-tarjammah kita dapat merujuk
ke sejarah abad pertengahan (abad ke-15) ketika banyak sekolah dan universitas
di Eropa mengharuskan siswanya mempelajari bahasa Latin guna mempelajari
teks-teks klasik.Namun nama metode ini baru dikenal pada abad ke-19.Metode ini juga
banyak digunakan untuk pengajaran bahasa Arab,baik di negara-negara Arab
sendiri maupun di negara-negara Islam termasuk Indonesia.
Pada dasarnya metode gramatika-terjemah merupakan metode yang menekankan
pada pemahaman tata bahasa untuk mencapai ketrampilan membaca,menulis dan
menerjemah.Metode gramatika-terjemah ini merupakan kombinasi metode gramatika
dan metode terjemah (Sumardi, 1975 : 37) yakni yang memulai cara pengajaran
dengan menghafal aturan-aturan tata bahasa kemudian menyusun daftar kata dan
menerjemahkan kalimat demi kalimat yang terdapat dalam wacana atau bahan bacaan
.
Di antara ciri-ciri khas metode ini adalah (1).Perhatian
yang mendalam pada ketrampilan membaca, menulis dan menerjemah,kurang
memperhatiakan aspek menyimak dan berbicara.(2).Menggunakan bahasa Ibu
sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar, (3).Memperhatikan
hukum-hukum nahwu,(4).Basis pembelajarannya adalah penghafalan kaidah
tata bahasa dan kosa kata, kemudian penerjemahan secara harfiah dari bahasa
target ke bahasa pelajar dan sebaliknya,dan (5).Peran pendidik dalam
proses belajar mengajar lebih aktif daripada peserta didik yang senantiasa
menerima materi secara pasif.
Metode ini sering menerima kritik karena tidak
memperdalam bahasa sebagai sebuah ketrampilan,karena ia melalaikan ketrampilan
bicara dan menyimak. Namun ia tetap bernilai sebagai metode,tergantung pada
penekanan dari tujuan pembelajarannya sendiri.Di antara kelebihan dari metode
ini adalah ia dapat memperkuat kemampuan para peserta didik dalam mengingat,sehingga
mereka dapat menguasai dalam arti hafal di luar kepala kaidah-kaidah tata
bahasa, karakteristiknya,serta isi detail bahan bacaan yang dipelajarinya.Di
samping itu tentu saja metode ini dapat dilaksanakan dalam kelas besar dan
tidak menuntut interaksi aktif dari peserta didik (Radliyah Zaenuddin, 2005 :
37-38).
Dengan demikian dapat disebutkan bahwa metode ini
mempunyai beberapa karakteristik antara lain
1) Mempelajari bahasa asing bertujuan agar seseorang mampu membaca buku
atau naskah dalam bahasa arab.
2) Materi pelajaran terdiri atas buku tata bahasa, kamus dan teks bacaan.
3) Tata bahasa disajikan secara detail,yakni dimulai dengan penyajian
kaidah diikuti dengan contoh-contoh.
4) Kosa kata diajarkan dalam bentuk kamus dwibahasa,atau daftar kosa kata
beserta terjemahannya.
5) Proses pembelajarannya sangat menekankan penghafalan kaidah bahasa dan
kosa kata,kemudian penerjemahan harfiah dari bahasa sasaran ke bahasa siswa
atau sebaliknya.
6) Bahasa ibu digunakan sebagai bahasa pengantar.
7) Peran guru sangat aktif sebagai penyaji materi,sementara siswa berperan
pasif sebagai penerima materi.
Di antara kelebihan metode ini adalah:
1) Siswa menguasai dalam arti menghafal di luar kepala kaidah atau tata
bahasa dari bahasa yang dipelajarinya.
2) Siswa memahami bahan bacaan yang dipelajarinya secara mendetail dan
mampu menerjemahkannya.
3) Metode ini memperkuat kemampuan siswa dalam mengingat dan menghafal.
4) Metode ini bisa diterapkan dalam
kelas besar dan tidak menuntut kemampuan guru yang ideal.
Sedangkan kelemahan metode ini antara lain
:
1) Metode ini lebih banyak mengajarkan tentang bahasa bukan mengajarkan
kemahiran berbahasa.
2).Metode ini hanya menekankan kemahiran membaca dan menerjemah,sedangkan kemahiran
bahasa yang lain diabaikan.
3) Siswa hanya mengenal satu ragam bahasa sasaran,yaitu ragam bahasa tulis
klasik,sedangkan ragam bahasa tulis modern dan bahasa percakapan tidak
diketahui.
4) Disebabkan otak siswa dipenuhi
dengan qawa'id,maka tidak tersisa lagi tempat untuk ekspresi dan kreasi
bahasa.
Meskipun terdapat beberapa kelemahan mendasar yang ada
didalamnya, metode ini dianggap masih cocok digunakan terutama bagi pelajar
tingkat lanjutan yang telah memiliki bekal yang cukup dari tingkat sebelumnya
(dasar dan menengah).
Alternatif pengembangan metode gramatika-tarjamah
Kemungkinan penggabungan metode
gramatika-terjemah dengan metode lain menjadi suatu hal yang mungkin
dilaksanakan.Hal ini karena dalam pembelajaran bahasa Arab para pengajar tidak
mesti berpegang teguh pada satu metode,tetapi mereka lebih memilih metode yang
relevan yang sesuai dengan sifat materi yang diajarkan.Metode yang dapat
digunakan sebagai pelengkap dari metode gramatika-terjemah adalah metode
langsung (طريقة المباشر).
Pemilihan metode langsung (طريقة المباشر) sebagai pelengkap atau
secara bergantian sebagai metode pokok dilihat dari orientasi pengajarannya_
didasarkan pertimbangan kelemahan metode gramatika-terjemah yang terlalu
mengabaikan sisi ketrampilan yang salah satunya dapat dipenuhi oleh metode
langsung.Dengan demikian seorang pengajar masih dapat mempertimbangkan
penggunaan metode gramatika-terjemah yang divariasikan dengan metode langsung.Dalam
hai ini ada beberapa alasan dimungkinkannya penggunaan metode gramatika-terjemah.Alasan
tersebut sebagai berikut
(1) Input mahasiswa yang beraneka ragam menyulitkan penentuan metode pengajarannya.
(2).Pemaduan metode gramatika-terjemah dengan metode langsung akan menutupi
kelemahan metode gramatika-terjemah dalam pemenuhan 4 kemahiran berbahasa.
Kedua argumen di atas dapat dijadikan penguat dalam
pemilihan metode gramatika-terjemah yang divariasikan bersama metode langsung
dengan catatan pengajaran di tingkat lanjutan tetap memperhatikan orientasi
yang dituju.
Penutup
Bahasa Arab adalah bahasa quran.Bahasa Arab mempunyai
keistimewaan tersendiri dari bahasa lain.Mempelajari bahasa arab peserta didik membutuhkan
ketekunan dan kesabaran dalam
menghafal,Baik menghafal qawaid-qawaid atau menghafal mufradat dengan artinya.
Tanpa qawaid-qawaid bahasa arab tidak akan
sempurna.Begitu pula menterjemahkan bahasa arab harus berdasarkan
qawaid-qawaid.
Dengan menguasai qawaid-qawaid bahasa arab dan dapat menerjemahkan
dalam bahasa ibu peserta didik,Maka
peserta didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih ,Terutama ilmu
pengetahuan tentang islam.
terimakasih atas tulisannya karana dapat membantu tugasmakalah kami :
BalasHapus(atnawimahasiswaIAII sukorejo)